Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi

Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem informasi memiliki fungsi pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu  yang ingin diupayakan agar sesuai dengan strategi  untuk mencapai tujuannya. Kegiatan pengendalian tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu, pengendalian manajemen (management control) dan pengendalian operasional (operational control). Pengendalian manajemen  lebih mengarah pada pengendalian kegiatan secara menyeluruh demi mendapatkan keyakinan bahwa strategi  telah dijalankan secara efektif dan efisien. Sedangkan pengendalian operasional hanya menyangkut tugas-tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
·         Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :

Kontrol dan Proses Pengembangan
Didalam Proses ini untuk mengupayakan agar CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai perencanaannya, adapun fase-fase yang harus dilalui-nya antara lain yaitu  :
- Fase Perencanaan yaitu suatu proses  untuk menentukan  tujuan dan mengetahui kendala      yang akan dilaluinya  .
- Fase Analisis & Disain yaitu fase dimana kebutuhan informasi didefinisikan terlebih dahulu.
-Fase Implementasi yaitu mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima dan
memastikan apakah memenuhi criteria penampilan.
-Fase Operasi & Kontrolyaitu fase untuk Mengontrol CBIS selama berevolusi dalam fase SLC dan Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan.
Kontrol Desain Sistem
Didalam pengontrolan desain sistem Tujuannya  untuk memastikan bahwa disainnya mampu meminimalkan kesalahan, yakni dengan cara mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
dalam tahap ini diharapkan tidak perlu dilakukan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya.
Tahapan dalam desain sistem
A . Permulaan Transaksi (Transaction Origination).yaitu Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber.yakni terdiri dari:
- Permulaan Dokumentasi Sumber
meliputi:  Perancangan dokumentasi
              Pemerolehan dokumentasi
              Kepastian keamanan dokumen
- Kewenangan
   Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
-Pembuatan Input Komputer
  Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses.
- Penanganan Kesalahan
  Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg
  telah dikoreksi ke record entry.
- Penyimpanan Dokumen Sumber
  Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
  bagaimana dapat dikeluarkan.
B . Entri Transaksi
     Entri Transaksi yaitu mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat
dibaca oleh komputer. Dalam melakukan perubahan data tersebut meliputi:
-  Entri Data
   Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan
   inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online
- Verifikasi Data
terdiri dari:                                                                                                                                             

 1. Key Verification (Verifikasi Pemasukan)                 
     Data dimasukkan ke sistem kali sebanyak 2 kali.
2. Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
     Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
- Penanganan Kesalahan Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk
pengoreksian
- Penyeimbangan Batch.
Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang
sama yang dibuat selama permulaan transaksi.
C . Komunikasi Data
Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam
sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn
baik
1. Kontrol Pengiriman Data
2. Kontrol Channel Komunikasi
3. Kontrol Penerimaan Pesan
4. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan
D . Pemrosesan Komputer
Dikaitkan dengan input data ke komputer dan dibanguun dalam program dan database
1. Penanganan Data
2. Penanganan Kesalahan
3. Database dan Perpustakaan Software
# Password # Direktori Pemakai
# Direktori Field # Enkripsi
E . Output Komputer
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk jadi kepada
pemakai
1. Distribusi
Kontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yang
menerima output.
2. Penyeimbangan Departemen Pemakai
Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhan
kontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkan
pada waktu pertama kali data input dibuat.
3. Penanganan Kesalahan
Kelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai dengan
menjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan.
4. Penyimpangan Record
Tujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan
yang tepat terhadap output komputer dan untuk mengontrol penyelesaian yang siasia.
5. Penyeimbangan Operasi Komputer
Kontrol ini memungkinkan pelayanan informasi untuk memverifikasi bahwa semua
batch dan transaksi yang diterima dari departemen pemakai telah diproses.
KONTROL PENGOPERASIAN SISTEM
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan
keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan
penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
a. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
b. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika
terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
c. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
kopi duplikat.
d. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi da pasokan-pasokan.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Post

Pages

Popular Posts

Followers

About Me

Foto Saya
Triono
Nama :Triono Npm :36110984 Jurusan :[D3]- MI Fakultas:ILKOM
Lihat profil lengkapku

Blogger templates